Penetapan aturan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM 0 persen oleh pemerintah Indonesia untuk pembelian mobil telah dimulai dari bulan Maret 2021 lalu. PPnBM adalah pungutan tambahan setelah atau di samping Pajak Pertambahan Nilai atau PPN. Sesuai dengan Pasal 8 UU Nomor 42 Tahun 2009, ketentuan tarif PPnBM yang paling rendah adalah sebesar 10 persen dan yang paling tinggi sebesar 200 persen. Tidak seperti PPN yang dipungut pada setiap kali transaksi, PPnBM hanya dipungut sekali saja pada saat pembelian.

PPnBM merupakan salah satu pajak yang cukup signifikan dalam komponen penyusunan harga mobil yang dijual di Indonesia. Oleh karena itu, dengan insentif PPnBM 0 persen yang diberikan oleh pemerintah, diharapkan tingkat konsumsi masyarakat berpenghasilan menengah ke atas akan meningkat, sehingga hal ini dapat meningkatkan utilitas industri otomotif dan mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia pada kuartal pertama tahun 2021. Pemerintah berharap insentif PPnBM ini menjadi salah satu cara pemulihan ekonomi setelah terjadinya pandemi.

Dikutip dari Kontan, kebijakan pemberian diskon pajak PPnBM mobil telah dimulai dari Maret sampai Desember 2021. Untuk tahap awal, insentif akan diberikan sebesar 100 persen dari tarif normal pada tiga bulan pertama. Sedangkan di tiga bulan berikutnya pada tahap kedua, insentif akan diberikan sebesar 50 persen dari tarif normal dan 25 persen untuk tahap ketiga selama empat bulan. Program ini diberikan kepada mobil dengan kapasitas mesin kurang dari 1.500 cc, berpenggerak 4x2 dengan kandungan lokal mencapai 70% dan mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc berpenggerak 4x4.

Kebijakan pemberian insentif PPnBM tentunya menjadi kabar gembira bagi para pembeli mobil di segmen hatchback dan sedan yang masuk dalam kategori kriteria tersebut. Dengan adanya relaksasi pajak dari pemerintah ini, penjualan mobil-mobil yang berhak mengikuti program pemberian insentif pun terus meningkat. Yusak Billy, Business Innovation and Sales Marketing Director Honda Prospect Motor Indonesia mengungkapkan, penjualan model yang termasuk dalam kategori kebijakan PPnBM meningkat hingga tiga kali lipat di bulan April 2021.

Tercatat sebanyak 10.189 unit mobil Honda terjual pada April 2021. Angka penjualan ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 10.048 unit. Honda Brio yang merupakan produk unggulan Honda, menjadi penyumbang terbesar dengan pencapaian sebanyak 54 persen dari total penjualan Honda di bulan April. Sementara itu, model dengan penjualan tertinggi dimiliki oleh Honda Brio Satya yang berhasil terjual sebanyak 3.949 unit dan disusul dengan Honda Brio RS yang telah terjual 1.573 unit.     

Tidak hanya Honda Brio, permintaan yang tinggi untuk semua model produksi lokal juga berlaku untuk mobil Honda lainnya, termasuk produk baru Honda yaitu New Honda CR-V dan Honda City Hatchback RS. Peningkatan penjualan secara signifikan tersebut disebabkan oleh banyaknya konsumen yang cenderung menunda pembelian agar mendapatkan program relaksasi PPnBM di Maret dan April 2021.

Lonjakan penjualan inipun berdampak pada ketersediaan unit di sejumlah dealer. Bahkan beberapa model yang termasuk ke dalam program pemberian insentif PPnBM harus inden hingga beberapa bulan lho. Tertarik untuk membeli mobil Honda dengan program relaksasi PPnBM? Yuk buruan langsung datang ke Honda Arta Cikupa atau hubungi kami segera sebelum kehabisan!

Honda Arta Cikupa

Jl. Raya Serang Km 14.5

Desa Dukuh, Cikupa

Kabupaten Tangerang

Telp (021) 22028899

Booking 0813-9850-6874 (WA Only)

Emergency 0811-8899-052

www.honda-arta.com

Sumber:

1. Otomotif.net: Penjualan Mobil Honda Diklaim Naik 365 Persen Di April 2021 Beberapa Model Harus Inden.

2. Inews.id: Ada Insentif PPnBM Penjualan Mobil Honda April 2021 Tembus 10.189 Unit.

3. Kontan.id: Sah! Sri Mulyani perluas insentif PPnBM mobil hingga 2.500 CC, ini rinciannya